BDG-IN.INFO – Tiga jemaah haji Indonesia masih dikabarkan hilang di Tanah Suci.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun masih terus melakukan pencarian terhadap jemaah yang hilang dari kelompok terbangnya (kloter).
“Hingga saat ini kita terus melakukan pencarian terhadap ketiga jemaah tersebut, mohon doa semoga ketiganya bisa segera kita temukan,” ujar Kepala Bidang Pelindungan Jemaah Kolonel Harun Al Rasyid di Makkah, dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu, 2 Juli 2025.
Harun mengungkapkan bahwa ketiga jemaah itu memiliki riwayat penyakit demensia dan saat ini telah dibentuk dua tim untuk melakukan pencarian.
Proses pencarian, menurut keterangan dari Harun, telah dilakukan di berbagai tempat, termasuk rumah-rumah sakit sekitar Makkah dan Jeddah.
Sejumlah tempat yang sudah ditelusuri antara lain Jabal Khandamah, Jabal Tsur, Kamar Mayat RS An-Noor Makkah, sejumlah tempat di sekeliling hotel tempat tinggal jemaah, kawasan Arafah dan Muzdalifah, perbatasan Makkah dan al-Lith, serta pengecekan CCTV.
“Kita juga berkoordinasi dengan unsur kesehatan, KKHI Makkah, pihak KJRI, dan beberapa kantor polisi di wilayah Makkah,” kata Harun.
“Terakhir, bahkan kami menyampaikan hal ini sekaligus minta bantuan saat kunjungan Wakil Menteri Haji dan Umrah ke kantor misi haji Indonesia di Daker Makkah,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan ada koordinasi yang dilakukan bersama dengan ketua kloter PLM 19, SUB 79, dan BDJ 07 yang merupakan kloter ketiga jemaah itu.
“Kami bersama tim setiap hari melakukan penyisiran di berbagai tempat termasuk wilayah Masjidil Haram dan tempat-tempat lainnya,” paparnya.
“Kami juga melakukan kunjungan ke Imigrasi Syumaisy guna mengecek keberadaan tiga jemaah tersebut,” terangnya.
Kronologi dan Identitas Jemaah Haji Indonesia yang Menghilang:
Nurimah Mentajim
Jemaah dari kloter 19 Embarkasi Palembang (PLM 19), usia 80 tahun, tinggal di hotel 614 saat di Makkah.
“Beliau meninggalkan rombongan itu pada 28 Mei 2025 atau sekitar dua hari setelah sampai di Makkah, sampai sekarang belum kembali ke rombongannya,” ujar Harun.
Sukardi
Jemaah dari kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB79), usia 79 tahun, tinggal di hotel 813 sektor 8.
“Pihak kloter dan pembimbing ibadah kloter melaporkan ke kami bahwa pak Sukardi ini terpisah dari rombongannya, yaitu pada 29 Mei 2025, sampai sekarang belum kembali ke kloternya,” kata Harun.
Hasbullah
Jemaah dari kloter 07 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07), usia 73 tahun, tinggal di hotel 709 sektor 7.
“Keluarga melaporkan ke kami Bapak Hasbullah ini meninggalkan hotel itu pada pukul 03.00 WAS malam Selasa, 17 Juni 2925,” terang Harun.
Harun juga menegaskan bahwa proses pencarian akan terus dilakukan hingga akhir masa operasional haji 2025.